https://ojs.stikesylpp.ac.id/index.php/JIFMI/issue/feed JIFMI : Jurnal Ilmiah Fitomedika Indonesia 2024-02-20T15:43:54+07:00 Muhammad Imam Badruttamam [email protected] Open Journal Systems <p><strong>Herbal Medicines Journal of Indonesia (JIFMI)</strong> is a scientific journal that publishes original articles on pharmaceutical sciences that cover the role of useful plants in the world of medicine and pharmacy. Herbal Medicines Journal of Indonesia (JIFMI) is published by the research and community service center (P3M) STIKes YLPP with a frequency of 2 publications in one year in <strong>June</strong> and <strong>December</strong>. JIFMI uses the Open Journal System (OJS) operating system version 3 in managing and publishing peer-reviewed electronic journals. We open manuscripts in various fields of pharmacy by prioritizing the ethical values ​​of research from within and outside the country.</p> <ul> <li><strong>ISSN</strong> : <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/20230118171556312" target="_blank" rel="noopener">2985-7414</a> (Print - Cetak)</li> <li><strong>ISSN</strong> : <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/20221229101345732" target="_blank" rel="noopener">2964-3163</a> (Online - Elektronik)</li> <li><strong>URL</strong> : <a href="https://ojs.stikesylpp.ac.id/index.php/JBP">https://ojs.stikesylpp.ac.id/index.php/JIFMI</a></li> </ul> https://ojs.stikesylpp.ac.id/index.php/JIFMI/article/view/655 The Formulation Aromatherapy Candle from Combination of Essential Oil Green Tea (Camellia sinensis L.) with Essential Oil Arabica Coffee (Coffea arabica L.) 2023-12-14T10:58:21+07:00 Abdul Wahid Suleman [email protected] Mukhtasyam Zuchrullah [email protected] Safaruddin Safaruddin [email protected] Tenri Ayu Adri [email protected] Nony Selsily [email protected] <p>Minyak atsiri merupakan tumbuhan yang mempunyai ciri khas berupa mudah menguap (<em>volatil)</em>. Minyak atsiri atau minyak esensial diperoleh dari hampir seluruh bagian tumbuhan, baik dari bunga, daun, biji, kulit kayu, buah, akar atau rimpang. Kandungan utama minyak atsiri yang dimiliki hampir semua tumbuhan adalah terpen, aseton, fenol, aldehida, alkohol, ester, asam. Selain itu kandungan utama pada minyak atsiri dari berbagai bagian tumbuhan memiliki manfaat bagi kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah minyak atsir teh hijau (<em>Camellia</em> <em>sinensis</em> L.) dan kopi arabika (<em>Coffea arabica</em> L.) dapat diformulasikan menjadi sediaan lilin aromaterapi yang stabil secara fisik dan kimia dan untuk mengetahui apakah lilin aromaterapi minyak atsiri daun teh hijau dan kopi arabika memiliki khasiat sebagai media relaksasi serta untuk mengetahui pada konsentrasi berapa lilin aromaterapi minyak atsiri daun teh hijau. Penelitian ini dilakukan dengan membuat tiga formula dengan konsentrasi minyak atsiri daun teh hijau Formula I : (5%), Formula II : (10%), Formula III : (8,75%) dan konsentrasi kopi arabika&nbsp; Formula I : (10%), Formula II : (5%), Formula III : (8,75%). Aroma yang paling banyak disukai yaitu lilin formula III, hal ini dibuktikan dengan uji kesukaan . Hasil dari uji titik leleh tertinggi yaitu 53,2 <sup>0</sup>C, dan waktu bakar paling lama yaitu 2 jam 21 menit. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa minyak atsiri daun teh hijau dan kopi arabika dapat digunakan sebagai zat yang memberikan aromaterapi pada pembuatan sediaan lilin. Formulasi yang memiliki efek terapi paling baik adalah Formula III dengan konsentrasi minyak atsiri daun teh hijau (8,75%) dan kopi arabika (8,75%)</p> 2024-01-02T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2023 JIFMI : Jurnal Ilmiah Fitomedika Indonesia https://ojs.stikesylpp.ac.id/index.php/JIFMI/article/view/652 The Formulation and Effectiveness Test of Hair Tonic Preparation of Green Tea Leaf Extract (Camellia sinensis L.) on Hair Growth in Male White Rabbits (Oryctolagus cuniculus) 2023-12-11T10:08:58+07:00 Wahyuni Wahyuni [email protected] Andi Juaella Yustisi [email protected] Nielma Auliah [email protected] <p>Hair tonic merupakan kosmetik perawatan rambut yang dirancang salah satunya untuk membantu mengatasi masalah pada rambut rontok. Salah satu tanaman yang memiliki efektivitas pertumbuhan rambut yaitu daun teh hijau yang mengandung senyawa Flavonoid yang mampu memperkuat akar rambut, mencegah kerontokan rambut dan sebagai pertumbuhan rambut. Penelitian ini bertujuan mengetahui ekstrak daun teh hijau (<em>Camellia sinensis </em>L.) dapat diformulasikan menjadi sediaan <em>Hair tonic </em>dan untuk mengetahui ekstrak daun teh hijau (<em>Camellia sinensis </em>L.) dapat memberikan efek pertumbuhan rambut pada Kelinci putih jantan <em>Oryctolagus cuniculus</em>. Metode penelitian secara in-vivo dan eksperimental. Penelitian ini terdiri dari 5 kelompok yaitu: kelompok 1 : F1 sediaan <em>hair tonic </em>dengan konsentrasi 2,5%, kelompok 2 : F2 sediaan <em>hair tonic </em>dengan konsentrasi 5%, Kelompok 3 : F3 sediaan <em>hair tonic</em> dengan konsentrasi 7,5%, Kelompok 4 : K- sediaan <em>hair tonic </em>tidak memakai zat aktif dan kelompok 5 K+ diberikan sediaan <em>hair tonic </em>Natur aloevera (kontrol positif). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1. ekstrak etanol daun teh hijau bisa diformulasikan menjadi sediaan <em>hair tonic,</em> 2.&nbsp; sediaan <em>hair tonic e</em>kstrak daun teh hijau bisa memberikan efek pertumbuhan rambut pada konsentrasi 2,5%, konsentrasi 5% dan konsentrasi 7,5%. konsentrasi yang paling bagus yang dapat memberikan efek pertumbuhan rambut yaitu konsentrasi 7,5%.</p> 2024-01-02T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2023 JIFMI : Jurnal Ilmiah Fitomedika Indonesia https://ojs.stikesylpp.ac.id/index.php/JIFMI/article/view/650 The Formulation and Antibacterial Activity Test of Rambutan Leaf Extract Toothpaste (Nephelium lappaceum L.) against Streptococcus mutans 2023-12-07T09:49:59+07:00 Suhrah Febrina Karim [email protected] Monica Niriwa Lewikinta [email protected] Sriyanty Sadsyam [email protected] <p>Daun rambutan (<em>Nephelium lappaceum</em> L.) adalah suatu tanaman yang memiliki warna berdaun hijau, kaya akan senyawa flavonoid, saponin, dan tanin. Kandungan daun rambutan ini berkhasiat sebagai antibakteri yang dapat menghambat pertumbuhan <em>Staphylococcus mutans</em> sebagai penyebab karies gigi. Penelitian ini bertujuan untuk membuat formulasi pasta gigi ekstrak daun rambutan (<em>Nephelium lappaceum</em> L.) dan untuk mengetahui konsentrasi zona hambat pasta gigi ekstrak daun rambutan (<em>Nephelium lappaceum</em> L.) yang dapat menghambat bakteri <em>Streptococcus mutans. </em>Metode penelitian ini merupakan desain penelitian eksperimental laboratorium dengan melakukan ekstraksi maserasi lalu dibuat formula dan uji aktivitas sediaan daun pasta gigi ekstrak daun rambutan (<em>Nephelium lappaceum</em> L.) dalam tiga konsentrasi 5%, 7,5% dan 10% &nbsp;serta evaluasi (uji organoleptik, homogenitas, pH dan Pembentukan busa) secara fisika kimia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sediaan pasta gigi ekstrak daun rambutan (<em>Nephelium lappaceum</em> L.)&nbsp; yang memiliki presentasi zona hambat tertinggi setelah dibandingkan dengan kontrol positif yaitu Formula 3 konsentrasi 10% dengan presentasi pada replikasi 1 sebesar 75,16%, replikasi 2 sebesar 79,41% dan replikasi 3 sebesar 76,22%. Maka dapat disimpulkan bahwa sediaan pasta gigi ekstrak daun rambutan (<em>Nephelium lappaceum</em> L.) mempunyai daya antibakteri&nbsp; terhadap <em>Streptococcus mutans</em></p> 2024-01-02T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2023 JIFMI : Jurnal Ilmiah Fitomedika Indonesia https://ojs.stikesylpp.ac.id/index.php/JIFMI/article/view/649 The Formulation and Evaluation of Paper Soap Preparation Combination of Trembesi Leaf Ethanol Extract (Samanea Saman (Jacq.) Merr) and Miana Leaf Ethanol Extract (Coleus Scutellarioides L.) as Antiseptic 2023-12-07T07:07:11+07:00 Tenri Ayu Adri [email protected] Kivon Dince Enjeli Lololuan [email protected] Musawir Musawir [email protected] <p>Perilaku hidup sehat merupakan salah satu upaya dalam menjaga dan mempertahankan kesehatan menurut pasal Pasal 11 Undang-undang No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan. perilaku yang efektif untuk menjaga kesehatan tubuh, salah satunya adalah kebersihan tangan. Sabun merupakan salah satu formulasi yang dapat digunakan untuk menjaga kesehatan dan kebersihan tangan. Salah satu tanaman yang berpotensi sebagai antibakteri adalah trembesi (Samanea saman (Jacq.) Merr) yang dapat diformulasikan menjadi paper soap. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ekstrak daun trembesi (<em>Samanea saman</em> (Jacq.) Merr) dan daun miana (<em>Coleus scutellarioides</em> L.) dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan paper soap dan pada konsentrasi berapakah formulasi sediaan paper soap ekstrak etanol daun trembesi (<em>Samanea saman</em> (Jacq.) Merr) dan ekstrak etanol daun miana (<em>Coleus scutellarioides</em> L.) memiliki efek sebagai antiseptik. Metode penelitian secara eksperimental laboratorium dengan cara memformulasi ekstrak daun trembesi (<em>Samanea saman</em> (Jacq.) Merr) dan daun miana (<em>Coleus scutellarioides</em> L.) menjadi paper soap antiseptik. Evaluasi sediaan paper soap antiseptik meliputi organoleptik, pH, tinggi busa, kadar air, waktu cuci, alkali bebas dan hendolik. Hasil penelitian menunjukan bahwa semua formulasi memiliki aktivitas sebagai antiseptik dalam kategori kuat, dengan zona hambat FI 1% : 20% 13,92 mm, F2 3% : 40% 16,24 mm dan F3 5% : 60% 17,17 mm.</p> 2024-01-02T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2023 JIFMI : Jurnal Ilmiah Fitomedika Indonesia https://ojs.stikesylpp.ac.id/index.php/JIFMI/article/view/646 A Literature Review: Pharmacological and Toxicological Tests on Acmella sp. 2023-11-22T14:09:56+07:00 Dwi Rahayu Putri [email protected] Wildan Ramdani [email protected] Rikadyanti Rikadyanti [email protected] <p>Tanaman menghasilkan berbagai metabolit sekunder, yang membantu tanaman beradaptasi dan tahan di lingkungan alami dengan melindunginya dari hama, serangga, dan bakteri patogen. Permintaan obat herbal saat ini meningkat untuk tujuan preventif dan suplemen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengumpulkan penelitian terbaru mengenai <em>Acmella sp. </em>melalui uji farmakologi dan toksikologi. Jenis penelitian ini adalah dengan menggunakan metode literatur review. Berdasarkan tinjauan literatur dalam rentang 10 tahun terakhir, <em>Acmella sp. </em>dapat mengurangi rasa sakit gigi dan bertindak sebagai antiinflamasi, antioksidan, dan antijamur. Namun diberbagai negara ada juga penggunaannya untuk meningkatkan nafsu makan, untuk mengobati gigitan ular, untuk mengobati anak-anak yang gagap, dan untuk mengobati keputihan.</p> 2024-01-02T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2023 JIFMI : Jurnal Ilmiah Fitomedika Indonesia https://ojs.stikesylpp.ac.id/index.php/JIFMI/article/view/647 The Formulation and Antioxidant Test of Facial Serum Preparation of Ethanol Extract of Miana Leaf (Coleus scuatellariodes L. Benth.) 2023-12-21T10:13:08+07:00 Prayitno Setiawan [email protected] <p>Serum wajah sangat banyak diminati dalam upaya menjaga kesehatan kulit karena penyerapan zat aktif yang terkandung lebih cepat dan efektif dalam mengatasi masalah kulit. Daun miana (Coleus scuatellariodes L. Benth) diketahui mengandung senyawa antosianin yang memiliki potensi aktivitas antioksidan.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ekstrak etanol daun miana (Coleus scuatellariodes L. Benth) dapat memberikan potensi antioksidan dalam bentuk sediaan serum wajah serta berapa konsentrasi optimum sediaan serum wajah memiliki aktivitas antioksidan. Metode penelitian secara eksperimental laboratorium yakni ekstrak etanol Daun Miana (Coleus scuatellariodes L. Benth) dapat diformulasikan menjadi sediaan serum wajah dengan konsentrasi yaitu FI (0,5%), FII (1%) dan FIII (1,5%). Kemudian dilanjutkan dengan evaluasi sediaan meliputi uji organoleptik (warna, bau dan tekstur), uji homogenitas, uji pH, uji viskositas, uji kelembaban, cycling test dan uji aktivitas antioksidan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengujian aktivitas antioksidan pada Formula I (0,5%) diperoleh nilai IC50 sebesar 5,69 ppm, Formula II (1%) diperoleh nilai IC50 sebesar 12,78 ppm, dan pada Formula I II (1,5%) diperoleh nilai IC50 sebesar 4,60 ppm serta pada pembanding kontrol + diperoleh nilai IC50 sebesar 10,71 ppm. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun miana (Coleus scuatellariodes L. Benth) memiliki potensi antioksidan dalam bentuk sediaan serum pada konsentrasi 0,5%, 1% dan 1,5%.</p> 2024-01-02T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2023 JIFMI : Jurnal Ilmiah Fitomedika Indonesia https://ojs.stikesylpp.ac.id/index.php/JIFMI/article/view/663 Analysis of Direct Medical Costs for Treatment of Tinea Corporis at the Skin and Venereological Diseases Polyclinic, RSD Gunung Jati, Cirebon City 2024-02-20T15:29:50+07:00 Benny Rianto [email protected] Dewi Anggraeni [email protected] Aida Mawaddah [email protected] <p>Tinea korporis adalah infeksi dermatofitosis yang mengenai kulit tidak berambut (glabulosa) Menurut hasil profil kesehatan indonesia yang menunjukan bahwa penyakit kulit dan jaringan subkutan menjadi peringkat ketiga dari sepuluh penyakit terbanyak pada pasien rawat jalan di rumah sakit se-Indonesia berdasarkan jumlah kunjungan yaitu sebanyak 192.414. Waktu terapi yang lama membuat biaya pengobatan juga besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengobatan dan biaya medis langsung di rumah sakit Gunung Jati Cirebon. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan cross sectional yang bersifat deskriptif. Pengumpulan data dilakukan berdasarkan pada data rekam medis dan kwitansi pembayaran. Sampel dalam penelitian ini adalah 32 pasien. Pengolahan data meliputi karakteristik pasien dan biaya rata-rata medis langsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa obat yang banyak digunakan di RSUD Gunung Jati adalah ketokonazol 2% sebanyak 18 pasien. Komponen biaya yang dikeluarkan pasien meliputi biaya obat dan biaya pemeriksaan penunjang. Komponen biaya medis langsung rata-rata yang dikeluarkan pasien adalah biaya obat antijamur Rp10.723, biaya obat suportif Rp3.681, biaya pemeriksaan penunjang Rp175.000, dan biaya dokter Rp50.000. Berdasarkan penelitian yang dilakukan obat yang paling banyak digunakan di RSUD Gunung Jati adalah ketokonazol 2% dan miconazol 2%. Komponen biaya tertinggi pada biaya medis langsung adalah biaya pemeriksaan penunjang.</p> 2024-02-20T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 JIFMI : Jurnal Ilmiah Fitomedika Indonesia https://ojs.stikesylpp.ac.id/index.php/JIFMI/article/view/664 The Accuracy of Dyspepsia Self-Medication in Pharmacy Students and Midwifery Students at STIKes YLPP 2024-02-20T15:36:30+07:00 Febrina Nugrahini [email protected] Khonsa Khonsa [email protected] Darwis Darwis [email protected] <p>Swamedikasi atau pengobatan sendiri adalah praktik umum yang dilakukan di seluruh dunia dan penggunaan obat yang tidak tepat menjadi hal yang harus diperhatikan. Dispepsia merupakan salah satu penyakit ringan yang bisa diatasi dengan swamedikasi. Penelitian ini bertujuan mengetahui ketepatan swamedikasi dispepsia pada mahasiswa farmasi dan mahasiswa kebidanan STIKes YLPP yang meliputi tepat obat, tepat indikasi, tepat dosis, dan tepat pasien. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan menggunakan rancangan penelitiannya adalah potong lintang (<em>cross sectional</em>) yang bersifat deskriptif. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode <em>purposive sampling</em>. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara kepada 20 responden mahasiswa farmasi dan 20 responden mahasiswa kebidanan. Obat yang paling banyak digunakan untuk swamedikasi dispepsia pada mahasiswa farmasi dan mahasiswa kebidanan adalah golongan antasida. Persentase ketepatan swamedikasi dispepsia di STIKes YLPP pada mahasiswa farmasi adalah 89% tepat dan pada mahasiswa kebidanan adalah 79% tepat. Kesimpulannya adalah tidak semua responden yang melakukan swamedikasi dispepsia tepat berdasarkan tepat obat, tepat indikasi, tepat dosis, dan tepat pasien.</p> 2024-02-20T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 JIFMI : Jurnal Ilmiah Fitomedika Indonesia https://ojs.stikesylpp.ac.id/index.php/JIFMI/article/view/665 The Effectiveness of administering snakehead fish (Channa striata) oil phase ointment on the healing of chronic closed stage IIB burns in male white rats of the Wistar strain. 2024-02-20T15:43:54+07:00 Rini Setiawati [email protected] Andy Juandy [email protected] Muhammad Azmi Aziz [email protected] <p>Luka bakar merupakan suatu bentuk kerusakan atau kehilangan jaringan. Luka bakar stadium IIB mengalami kerusakan pada seluruh bagian dermis hingga hampir mengenai hipodermis. Ikan gabus merupakan bahan alam yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan obat pada luka. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bahwa salep fase minyak ekstrak ikan gabus memiliki efektivitas terhadap penyembuhan luka bakar stadium IIB kronik tertup pada tikus putih jantan galur wistar. Penelitian ini menggunakan 20 ekor tikus dan dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kelompok kontrol normal, kelompok kontrol positif (krim burnazin), kelompok kontrol negatif (basis salep), kelompok kontrol salep fase minyak ekstrak ikan gabus konsentrasi 10% dan 20% terhadap 4 ekor tikus dengan luka bakar stadium IIB dan pengamatan dilakukan sampai hari ke-17 perlakuan. Luas area luka diukur dengan program Macbiophotonic image J, dihitung % daya penyembuhan dan nilai AUC. Uji statistik terhadap rata-rata nilai AUC per tikus dengan program SPSS for Windows 22.0 menggunakan One Way ANOVA dan Post hoc Test-LSD. Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan (p&gt;0,05) antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol negatif (AUC = 596,25 % x hari) dan kontrol normal (AUC = 596,85 % x hari). Hal ini mengindikasikan bahwa salep fase minyak ekstrak ikan gabus tidak memiliki efektivitas penyembuhan bakar stadium IIB kronik tertutup pada tikus jantan galur wistar</p> 2024-02-20T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 JIFMI : Jurnal Ilmiah Fitomedika Indonesia